Tahun baru Imlek
merupakan perayaan setiap pergantian tahun dalam kalender China atau kalender
Lunar oleh masyarakat Tionghoa. Imlek berasal dari kata Im yang berarti “bulan”
dan Lek yang berarti “penanggalan”. Tujuannya yaitu sebagai
wujud atau bentuk rasa syukur untuk bisa menyambut tahun yang baru. Di
Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan penuh keberagaman suku dan
budayanya pun juga turut menghargai dan merayakan Imlek oleh masyarakat yang
berasal dari Tionghoa. Setiap perayaan Imlek, ada banyak tradisi yang dilakukan,
berikut beberapa tradisi saat perayaan imlek yang menjadi ciri khas setiap
tahunnya.
1.
Serba Warna Merah
Tahun baru Imlek
tidak jauh dari warna yang serba merah dan sangat menonjol. Warna merah adalah
warna yang sangat identik dengan perayaan Imlek atau tahun baru Cina, sehingga
segala dekorasi seperti pohon, lampion, barongsai, pakaian, angpao, dan pernak-pernik
rumah pasti berwarna merah. Masyarakat Tionghoa sangat percaya bahwa warna
merah menunjukkan, kekuatan, kelimpahan, kebahagiaan yang terpancar dan membawa
keberuntungan.
2.
Berbagi Angpao
Tradisi berbagi
angpao merupakan hadiah atau pemberian dalam bentuk uang dalam tahun baru China
yang telah dilakukan sejak zaman Dinasti Qin (221-206 SM). Angpao berasal dari
kata ang yang berarti “merah” dan pao yang berarti “amplop”. Pemberian angpao menjadi
bentuk rasa syukur orang dewasa yang telah memiliki penghasilan atau sudah
menikah dan biasanya angpao diberikan kepada keluarga yang masih lajang atau
anak-anak. Warna merah pada angpao menggambarkan rasa gembira, energi positif,
dan semangat dengan harapan sang penerima mendapatkan keberuntungan baik
sepanjang tahun.
Pemberian angpao
juga tidak bisa sembarangan, terdapat aturan yang harus di taati, seperti
angpao wajib berwarna merah, tidak boleh angka ganjil dan angka 4, serta angpao
harus diberikan langsung kepada penerimanya. Tak hanya saat imlek, pemberian
angpao juga bisa diberikan saat kelulusan, ulang tahun, kelahiran dan
pernikahan sebagai tanda kebahagiaan.
3.
Makan dan Berkumpul Bersama Keluarga
Pada saat
perayaan Imlek, perkumpulan keluarga dan makan bersama merupakan hal yang
penting, karena menjadi silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan pemersatu
keluarga besar yang sudah lama tidak bertemu. Biasanya kumpul keluarga
dibarengi dengan kegiatan yang seru, berbincang-bincang dan sembahyang kepada
sang leluhur bagi yang beragama Konghucu di Klenteng atau bisa juga di rumah
dengan menyajikan persembahan seperti makanan dan menyalakan dupa.
4.
Barongsai
Tarian
tradisional Cina yang meriah dan menjadi salah satu ciri khas saat perayaan
imlek yaitu Barongsai. Barongsai terdiri dari dua jenis, yaitu singa utara dan
singa selatan. Singa utara memiliki surai ikal dan berkaki empat, penampilan
terlihat lebih natural namun gerakannya lebih lincah. Sedangkan singa selatan
memiliki sisik, bertanduk, jumlah kaki bervariasi, dan gerakannya
melonjak-lonjak. Tarian ini memerlukan dua orang untuk menari gerakan silat
akrobatik, menggunakan pakaian berkepala singa berbadan naga, kemudian diiringi
dengan drum, simbal dan gong agar lebih meriah. Pertunjukan barongsai bertujuan
untuk mengusir roh jahat dan dipercaya sebagai pembawa keberuntungan dan
kemakmuran.
Kegiatan yang
menyenangkan di rumah bersama keluarga
saat perayaan Imlek merupakan momen yang tak terlupakan, karena menghabiskan
waktu bersama yang belum tentu terulang lagi. Kenyamanan dalam rumah sangat
penting, karena itu Ray White Property Management hadir sebagai sebuah solusi
untuk anda yang ingin memiliki hunian terbaik di wilayah Jakarta. Anda dapat
mengunjungi Ray White Property Management di Gedung Lippo Thamrin lantai 5 unit
5-02 Jalan M.H. Thamrin No. 20 Jakarta Pusat atau hubungi kami di (021) 2918 -
5234.
Referensi :
https://www.suara.com/news/2022/01/11/193924/mengenal-sejarah-dan-makna-angpao-dalam-tradisi-perayaan-imlek
https://indonesiabaik.id/infografis/makna-angpau-dalam-perayaan-imlek
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230118200004-284-902243/9-tradisi-imlek-di-indonesia-bukan-cuma-berbagi-angpao/2
Share