Ketika banjir melanda, dampaknya tidak hanya soal kerusakan fisik rumah, tetapi juga kondisi emosional penghuni yang harus menghadapi situasi sulit setelah air surut. Banyak orang sering bingung harus memulai dari mana, apa yang lebih dulu dibersihkan, langkah apa yang penting dilakukan agar rumah aman, dan bagaimana memastikan tidak ada risiko kesehatan yang tertinggal setelah banjir.
Artikel ini membahas secara lengkap apa saja yang harus dilakukan setelah rumah terkena banjir dengan penjelasan sederhana namun tetap informatif.
Memastikan Kondisi Rumah Aman Sebelum Masuk
Setelah banjir surut, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memastikan bahwa rumah berada dalam kondisi aman untuk dimasuki. Banyak orang merasa ingin segera masuk ke rumah untuk mengecek barang-barang yang tersisa, tetapi terburu-buru tanpa melakukan pengecekan bisa berbahaya.
Struktur bangunan bisa melemah karena rembesan air, instalasi listrik bisa rusak, serta lantai bisa licin atau tertutup lumpur sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan. Pastikan untuk memeriksa dinding apakah ada retakan yang membesar, melihat apakah plafon tampak menggembung karena menahan air, dan mengecek apakah pintu atau jendela sulit dibuka sebagai tanda adanya pergeseran struktur. Selain itu, penting juga memastikan aliran listrik benar-benar mati sebelum masuk ke rumah.
Jika diperlukan, mintalah bantuan teknisi listrik untuk memastikan semuanya aman. Proses ini mungkin terasa memakan waktu, tetapi langkah ini menjadi pondasi keselamatan agar proses pembersihan berikutnya dapat berjalan tanpa resiko.
Dokumentasikan Kerusakan Sebelum Membersihkan
Sebelum memulai proses pembersihan atau membuang barang-barang yang rusak, sangat penting untuk melakukan dokumentasi terhadap kondisi rumah. Langkah ini sering dilupakan, padahal hal ini bisa sangat membantu ketika ingin mengajukan klaim asuransi atau sekadar membuat catatan kerusakan untuk perbaikan jangka panjang.
Ambil foto setiap ruangan, termasuk area yang terlihat parah maupun area yang sekilas tampak baik-baik saja. Gunakan foto detail dan foto lebar agar kondisi rumah benar-benar terekam. Selain untuk keperluan administrasi, dokumentasi ini juga berguna sebagai referensi ketika berkonsultasi dengan tukang bangunan, kontraktor, atau pihak terkait lainnya.
Banyak kasus di mana orang baru mengetahui sumber kerusakan dari foto yang tak sengaja mereka ambil. Dengan dokumentasi yang lengkap, proses pemulihan rumah dapat berjalan lebih terarah dan lebih mudah dipantau.
Bersihkan Air Tergenang dan Lumpur dengan Segera
Setelah memastikan kondisi rumah aman, langkah selanjutnya adalah mengeluarkan sisa air dan membersihkan lumpur yang terbawa banjir. Semakin lama air menggenang, semakin besar risiko kerusakan pada lantai, dinding, dan perabotan.
Selain itu, lumpur banjir biasanya membawa kuman dan bahan kimia berbahaya, sehingga pembersihan harus dilakukan dengan cepat namun tetap menggunakan perlindungan seperti sarung tangan dan sepatu bot. Anda bisa mulai dengan membuka pintu dan jendela selebar mungkin untuk mempercepat proses pengeringan.
Jika memungkinkan, gunakan pompa air atau alat sederhana untuk mengeluarkan air yang masih tersisa. Setelah air keluar, lumpur yang menempel di lantai dan dinding harus segera disikat sebelum mengering. Proses ini memang melelahkan, tetapi jika tidak dilakukan segera, lumpur akan mengeras dan semakin sulit dibersihkan.
Menyelamatkan Barang yang Masih Bisa Dipakai
Tidak semua barang yang terendam banjir otomatis harus dibuang. Beberapa material seperti logam, kaca, atau kayu solid bisa dibersihkan dan tetap digunakan jika belum mengalami kerusakan parah. Langkah pertama adalah memisahkan barang berdasarkan kemungkinan untuk diselamatkan, misalnya barang elektronik harus benar-benar dikeringkan dan dicek oleh teknisi sebelum digunakan kembali. Untuk kain seperti pakaian, tirai, atau selimut, segera rendam dengan air bersih dan deterjen agar bakteri tidak berkembang terlalu lama.
Sementara itu, perabot kayu yang terendam banjir biasanya akan menyerap banyak air sehingga harus dikeringkan di tempat yang teduh, tidak langsung di bawah terik matahari untuk menghindari retak. Proses menyelamatkan barang memang membutuhkan kesabaran, tetapi langkah ini bisa mengurangi kerugian secara keseluruhan dan menghindari biaya tambahan yang tidak perlu.
Membersihkan dan Mensterilkan Seluruh Area Rumah
Setelah lumpur dan air hilang, proses selanjutnya adalah membersihkan rumah secara menyeluruh untuk memastikan semuanya kembali higienis. Banjir biasanya meninggalkan bakteri, jamur, bahkan zat kimia dari luar rumah yang berbahaya jika tidak dibersihkan dengan benar.
Gunakan cairan desinfektan atau pembersih yang cukup kuat untuk membunuh bakteri dari permukaan lantai, dinding, maupun perabotan. Bagian rumah yang harus diperhatikan secara khusus adalah dapur dan kamar mandi karena area tersebut memiliki risiko penyebaran kuman lebih tinggi. Selain itu, pastikan rumah benar-benar kering sebelum memasang kembali perabotan atau menutup jendela.
Proses pengeringan yang baik akan mencegah tumbuhnya jamur yang biasanya muncul beberapa hari setelah banjir. Jika jamur sudah muncul di dinding atau kayu, segera lakukan pembersihan khusus sebelum kerusakan menjadi lebih parah.
Mengecek Instalasi Listrik dan Pipa Air
Instalasi listrik merupakan bagian yang sangat rawan setelah banjir. Air bisa masuk ke dalam stop kontak, sakelar, atau kabel-kabel yang tertanam di dinding. Sebelum menyalakan listrik kembali, penting untuk meminta bantuan teknisi untuk memeriksa apakah semua instalasi masih aman.
Jangan pernah mencoba menyalakan listrik sebelum pengecekan, karena bisa menyebabkan korsleting atau bahkan kebakaran. Selain listrik, instalasi pipa juga perlu diperiksa. Lumpur atau kotoran bisa masuk ke saluran air sehingga menyebabkan penyumbatan.
Saluran pembuangan di kamar mandi dan dapur juga harus dibersihkan agar air tidak kembali menggenang. Pengecekan instalasi bukan sekadar tindakan keamanan, tetapi juga investasi jangka panjang agar rumah tetap berfungsi dengan baik setelah melalui bencana.
Memperbaiki Kerusakan pada Struktur dan Material Rumah
Ketika banjir sudah benar-benar surut dan rumah sudah bersih, saatnya melakukan penilaian terhadap kerusakan struktural. Dinding yang terendam dalam waktu lama biasanya mengalami kelembapan tinggi yang bisa membuat cat mengelupas, plester retak, atau bahkan keropos.
Bagian lantai bisa terangkat atau menggelembung jika menggunakan material seperti parket atau vinil. Untuk atap dan plafon, periksa apakah ada tanda-tanda kebocoran atau jamur yang muncul akibat kelembaban. Jika kerusakan cukup besar, sebaiknya konsultasikan dengan ahli bangunan agar perbaikan dilakukan dengan benar.
Mengabaikan kerusakan struktural bisa menyebabkan masalah di masa depan, terutama pada musim hujan berikutnya. Perbaikan ini memang membutuhkan biaya, tetapi memastikan rumah kokoh kembali adalah hal yang tidak bisa ditunda.
Mengajukan Klaim Asuransi Jika Memiliki Proteksi Rumah
Bagi pemilik rumah yang memiliki asuransi, banjir adalah salah satu kondisi yang bisa diklaim tergantung jenis polis yang dimiliki. Setelah dokumentasi lengkap dan proses pembersihan awal dilakukan, segera hubungi pihak asuransi untuk melaporkan kejadian tersebut. Biasanya, asuransi akan mengirim surveyor untuk memeriksa kondisi rumah secara langsung.
Anda harus menyiapkan foto, catatan kerusakan, serta bukti pembelian beberapa barang jika dibutuhkan. Proses klaim memang membutuhkan waktu, tetapi manfaatnya bisa sangat membantu untuk meringankan biaya perbaikan rumah dan penggantian barang-barang yang rusak.
Mengantisipasi dan Mencegah Banjir Terulang
Setelah melalui banjir, penting untuk memikirkan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Anda bisa mulai dengan meningkatkan tinggi pondasi rumah jika tinggal di daerah rawan banjir, memperbaiki saluran air di sekitar rumah, atau memasang pompa air otomatis di halaman belakang. Selain itu, pastikan juga bahwa lingkungan sekitar memiliki sistem drainase yang baik.
Jika rumah berada di wilayah yang sering banjir, menyiapkan perlengkapan darurat seperti alat keselamatan, obat-obatan, dan dokumen penting dalam satu tempat khusus juga sangat membantu. Mencegah memang lebih baik daripada memperbaiki, dan beberapa langkah sederhana bisa memberikan perlindungan jangka panjang bagi keluarga.
Menjaga Kesehatan Penghuni Setelah Banjir
Tidak hanya rumah yang perlu dipulihkan, tetapi kesehatan penghuni juga harus dijaga. Setelah banjir, risiko penyakit seperti leptospirosis, diare, infeksi kulit, dan gangguan pernapasan meningkat. Pastikan semua anggota keluarga yang ikut membersihkan rumah menggunakan perlindungan diri dan segera mandi setelah selesai bekerja.
Jika ada gejala seperti demam, ruam, atau sakit perut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Kualitas udara rumah yang lembab setelah banjir juga bisa memicu masalah pernapasan, sehingga penting memastikan ventilasi tetap terbuka dan rumah benar-benar kering.
Menghadapi rumah yang baru saja terkena banjir memang bukan hal mudah. Banyak langkah yang harus dilakukan mulai dari memastikan keamanan bangunan, membersihkan lumpur, menyelamatkan barang, memperbaiki kerusakan, hingga menjaga kesehatan seluruh penghuni.
Namun dengan langkah yang tepat dan terarah, proses pemulihan rumah bisa berjalan lebih ringan dan lebih cepat. Banjir memang tidak bisa sepenuhnya dihindari, tetapi persiapan yang baik dan tindakan yang sesuai setelah kejadian dapat membantu meminimalkan kerugian serta membuat rumah kembali nyaman untuk ditinggali.
Anda bisa percayakan segala kebutuhan Anda seputar hunian kepada Ray White Property Management. Kami hadir sebagai sebuah solusi untuk anda yang ingin memiliki hunian terbaik di wilayah Jakarta. Anda dapat mengunjungi Ray White Property Management di Gedung Lippo Thamrin lantai 5 unit 5-02 Jalan M.H. Thamrin No. 20 Jakarta Pusat atau hubungi kami di (021) 2918 - 5234 atau kunjungi website kami di https://propertymanagement.raywhite.co.id/.
Written by: Jennifer Rantelobo (Copywriter of Ray White PPC Group)
Approved by: Cynthia Natalia William (Marcomm of Ray White & Loan Market PPC Group)