logo-raywhite-offcanvas

25 Mar 2022

Sejarah Transportasi Umum di Jakarta dari Masa ke Masa

Sejarah Transportasi Umum di Jakarta dari Masa ke Masa

Mobiltas warga Jakarta dapat dikatakan tidak ada hentinya sehingga menjadikan mode Transportasi di Jakarta terus berkembang dari masa ke masa. Mulai dari tranportasi kuno seperti delman atau becak hingga transportasi canggih seperti Mass Rapid Transit (MRT).

Perkembangan transportasi di Jakarta berlangsung cukup lama, mulai dari awal masa kolonial hingga saat ini dan mungkin perkembangan transportasi di Jakarta akan terus berkembang.

Berikut perkembangan transportasi umum di Jakarta dari masa ke masa

 

Delman ( Awal masa Kolonial )

Pada awal masa kolonial delman merupakan alat transportasi yang digunakan pada saat itu. Delman merupakan kereta dua roda yang ditarik dengan kuda. Nama delman berasal dari nama penemunya yaitu Ir. Charles Theodore Deeleman. Cara menggunakannya yaitu seorang kusir duduk di depan untuk mengendalikan jalannya kuda, sedangkan penumpang duduk di belakang kusir.

Becak (1950-an)

Becak sempat menjadi transportasi umum di Jakarta yang hype pada masanya. Tranportasi tiga roda ini umum ditemukan di Indonesia khususnya di Jakarta. Kendaraan ini digerakkan dengan bantuan manusia seperti sepeda, umumnya becak ditumpangi oleh 2 penumpang. Penumpang berada di depan dan pengemudi mengayuh sepeda di belakang. Namun seiring berjalannya waktu eksistensi becak mulai tersingkir karena jalannya yang lamban dan dinilai sebagai alat transportasi yang mengeksploitasi manusia.

Trem (1950-an)

Trem hadir pertama kali pada 1869 yang dioperasikan dengan tenaga kuda. Pada 1881 mulai muncul trem uap yang dioperasikan dengan rute Glodog, Harmoni, Pasar Baru, Senen dan Kramat. Pada 1897 maskapai trem listrik mulai beroperasi dan pada 1930 perusahaan trem uap dan trem listrik bergabung hingga tahun 1950-an trem menjadi alat transportasi andalan warga Jakarta salah satunya karena beroperasi tepat waktu namun seiring berjalannya waktu trem kehilangan eksistensinya karena dinilai terlalu ramai.

Helicak (1970-an)

Helicak pertama kali diluncurkan di Jakarta pada tahun 1971 saat masa Pemerintahan Gubernur Ali Sadikin. Helicak diambil dari kata Helikopter dan Becak karena bentuknya yang seperti dua transportasi tersebut.

Sama seperti becak bedanya helicak menggunakan tenaga mesin. Helicak memiliki kabin yang terbuat dari kerangka besi dan serat kaca di bagian depan yang bentuknya seperti helikopter yang muat hanya dua penumpang dewasa, sedangkan pengemudinya di belakang.

Taksi (1972)

Sebenarnya taksi sudah ada sejak dulu dan telah menjadi pilihan masyarakat sebagai transportasi yang nyaman dari kemacetan Jakarta. Sejak 1940an taksi sudah berkeliaran di beberapa wilayah Jakarta hanya saja dulu taksi menggunakan mobil-mobil klasik dengan merk yang berbeda - beda. Pada 1972 hadir perusahaan yang bergerak di bidang Transportasi, memberikan pelayanan berupaa taksi dengan menggunakan argometer.

Oplet (1960 - 1970an)

Kendaraan ini telah beroperasi dari tahun 1930, awalnya hanya ada diwilayah Jakarta Timur. Namun kemudian meluas ke daerah lain dengan izin trayek resmi. Kendaraan ini semakin dikenal dan diabadikan oleh sinetron Indonesia yang cukup terkenal yaitu “Si Doel Anak Sekolahan”

Bemo (1960 - 1980an)

Bemo hadir di Jakarta pada 1962 bahkan sempat menjadi primadonanya masyarakat Jakarta. Bemo hadir setelah hilangnya becak dan dapat dikatakan sebagai pengganti becak pada masa itu. Dinilai lebih mampu menampung lebih banyak penumpang dibandingkan becak.

Bajaj (1975)

Pada 1975 bajaj resmi menjadi salah satu angkutan umum yang resmi di Jakarta, keberadaan bajaj dinilai melengkapi jenis transportasi umum seperti kereta api, bus kota dan taksi. Dengan diresmikannya bajaj sebagai transportasi umum jenis IV mampu menggantikan hilangnya becak pada saat itu karena helicak dinilai belum mampu menggantikan becak. Pada perkembangannya bajaj unggul dalam sisi ekonomi.

Bus Tingkat (1981-an)

Bus tingkat adalah bus dengan dua lantai yaitu atas dan bawah. Bus tingkat dinilai mampu menampung penumpang lebih banyak. Sayangnya bus tingkat dinilai tidak stabil lantaran posisi titik beratnya yang tinggi sehingga hanya bisa dilewati di jalan yang datar dan jalannya lambat. Bus tingkat pada saat itu pernah beroperasi di Jakarta antara lain Senen - Blok M, Blok M - Pulo Gadung, dan Blok M - Kota.

Seiring dengan perkembangan pembangunan di Jakarta, bus tingkat dinilai tidak ramah karena terlalu tinggi dan bisa menyangkut di terowongan dan juga dikatakan mesin belakang bus mudah terbakar.

KRL Commuterline

Pada 1970 dikenal dengan nama KRL Jabodetabek. Sejak 1960, trem sebagai transportasi listrik pada saat itu dinilai sebagai penyebab kemacetan sehingga mengakibatkan KRL dan Trem Batavia dibatasi. Mengikuti perkembangan KRL diperbarui, pada 2017 PT KAI Commuter Jabodetabek berganti nama menjadi PT Kereta Commuter Indonesia. Commuter Line Jabodetabek awalnya memiliki 6 jalur dan 8 relasi.

Transjakarta (2004)

Awal beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Transjakarta merupakan sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat.

MRT (2019)

Pembangunan MRT yang dilanjutkan oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Joko Widodo, yang kini telah mejabat sebagai presiden. Awalnya proyek MRT sudah pernah digagas sejak Orde Baru pada tahun 1985 hingga akhirnya proyek MRT menjadi salah satu prioritas dalam anggaran Jakarta tahun 2013. MRT mulai beroperasi di Jakarta pada tahun 2019.

LRT (2019)

LRT dimulai pembangunannya pada 2016 dan beroperasi penuh pada Desember 2019. Jalur LRT berbentuk layang dan melayani enam stasiun. Selain itu akan ada LRT Jabodebek yang masih dalam tahap pembangunan dan akan melayani 3 lintasan. Rencananya LRT Jabodebek akan beroperasi pada 2022 dengan rute pelayanan Cawang - Cibubur, Cawang - Dukuh Atas dan Cawang - Bekasi Timur.

 

Transportasi umum di Jakarta yang direncanakan akan terintegrasi secara sistem, kemudahan ini berdampak langsung terhadap mobilitas masyarakat Jakarta. Sehingga sangat penting untuk memiliki properti yang aksesnya dekat dengan sarana transportasi public guna memudahkan kita untuk beraktivitas sehari-hari. Di Jakarta tepatnya di Jalan MH. Thamrin juga hadir Ray White Property Management sebagai agen properti yang memberikan kemudahan dalam mencari properti terbaik sesuai kebutuhan anda. Ray White Property Management yang berfokus pada sewa menyewa dan jual beli properti dapat membantu Anda dalam mewujudkan hunian impian Anda. Anda dapat megunjungi Ray White Property Management yang berlokasi di Gedung Lippo Thamrin lantai 5 unit 5-02, Jalan M.H Thamrin No.20 Jakarta Pusat atau hubungi kami di 021 2918 5234.

 

Sumber : komunitas.jaklingko

Share
Search
Tag