Sarinah didirikan pada 17 Agustus 1962, nama Sarinah pertama kali disematkan oleh Presiden Soekarno sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu pengasuh beliau pada masa kecil. Sang pengasuh Presiden memiliki kebesaran jiwa sehingga Bung Karno terinspirasi atas dirinya.
Resmi beroperasi pada 15 Agustus 1966 dengan nama PT. Departemen Store Indonesia yang pada akhirnya pada 10 April 1979 resmi berganti nama menjadi PT. Sarinah. Berdirinya Sarinah diiringi dengan amanat Presiden Soekarno yaitu bahwa Sarinah harus menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil perindustrian rakyat dan hasil pertanian.
Didirikan berdasarkan Akta nomor 33 tanggal 17 Agustus 1966 menjadikan Sarinah sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ritel sekaligus menjadi pelopor bisnis ritel modern di Indonesia.
Sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah mewujudkan komitmen terhadap misi dalam mendukung dan mendorong pembangunan ekonomi Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mempromosikan produk kerajinan lokal seperti Batik, selain itu pada tahun 1970 Sarinah mulai menyediakan jasa penukaran uang bagi warga negara asing yang ingin berbelanja di gerai Sarinah.
Sarinah sukses menjadi wadah ekonomi bagi Indonesia hingga mampu melebarkan sayapnya dengan melahirkan beberapa anak usaha. Sarinah berhasil menjangkau perajin tradisional hingga pelosok daerah, selain itu juga berhasil menjangkau koperasi di berbagai desa dan kota hingga desainer busana ternama di ibukota. Di sisi lain, kegiatan perdagangannya telah mencakup aktivitas ekspor dan impor beragam komoditas dan mebel.
Pada 1980-an, Sarinah mendapat perolehan dana yang cukup besar, Sarinah berekspansi melalui pembukaan cabang di Semarang dan Malang. Dengan keberhasilan tersebut, produk-produk yang berhasil dijangkau Sarinah berhasil mengisi ruang dari sejumlah gerai Sarinah di ketiga daerah tersebut.
Sarinah merenovasi gedung pertamanya yang berlokasi di Jakarta pada 1990, hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian tenant-tenant baru dengan tujuan agar memperkuat Sarinah sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia. Pada tahun 1990 juga Sarinah menyewakan sebagian ruangnya ke salah satu restoran fast food waralaba terbesar di Indonesia.
Gedung Sarinah sebagai wadah perekonomian Indonesia pertama pada saat itu sempat mengalami pasang surut. Bahkan pada Juli 1980 gedung Sarinah pernah mengalami kebakaran yang mengakibatkan gedung dengan empat lantai habis terbakar dan tak sedikitpun bisa diselamatkan. Tidak hanya itu gedung Sarinah juga mengalami kebakaran untuk kedua kalinya pada November 1984 yang mengakibatkan kerugian hingga 2,7 miliar. Namun karena adanya dorongan dari masyarakat dan keinginan untuk melayani masyarakat pada saat itu, Sarinah yang telah menjadi aset nasional berhasil bangkit kembali.
Kini Sarinah sedang dalam masa perbaikan dan menurut Menteri BUMN, Erick Tohir, Gedung Sarinah akan dibuka kembali pada Maret 2022 dengan menampilkan kondisi yang nyaman dan menarik untuk pengunjung.
Sarinah memiliki peran penting bagi Indonesia khususnya di bidang perekonomian, dengan lokasi yang strategis dan persis berada di tengah Kota tepatnya di Jalan M.H Thamrin No.11 yang terbilang sangat dekat dengan kantor Ray White Property Management yang berfokus pada sewa-menyewa dan jual beli properti yang dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mewujudkan hunian impian anda. Apabila anda sedang atau ingin memiliki rumah di wilayah Thamrin, Jakarta Pusat atau sekitarnya anda bisa mengunjungi Ray White Property Management di Gedung Lippo Thamrin lantai 5 unit 5-02. Jalan M.H Thamrin No.20 Jakarta Pusat atau hubungi kami di (021) 2918-5234.
Source : sarinah.co.id, nasional.republika
Share