logo-raywhite-offcanvas

12 Aug 2022

Sekapur Sirih Kemerdekaan

Sekapur Sirih Kemerdekaan

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus. Peristiwa kemerdekaan ditandai dengan adanya pembacaan naskah teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno yang didampingi Drs. Mohammad Hattahttps://www.raywhite.co.id Pada tahun ini, kita merayakan kemerdekaan negara tercinta yang ke-77. Untuk sampai ke titik ini, banyak perjuangan yang telah dilakukan dan dikorbankan para pejuang dan pahlawan bangsa. Dan biasanya dalam rangka memperingati kemerdekaan, umumnya masyarakat  Indonesia memaknainya dengan melakukan perayaan seperti pengadaan upacara bendera, hingga perlombaan khas 17-an di setiap wilayah.

Presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Selain menjadi bapak proklamator, mereka memiliki turut berkontribusi dalam persiapan dan perumusan kemerdekaan.

Berikut merupakan biografi singkat dari Ir.Soekarno dan Moh.Hatta :

 

Ir.Soekarno                                                                                                                              Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang kerap dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901. Beliau merupakan putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.  Soekarno kecil memulai pendidikannya di Eerste Inlandse School. Namun, sempat  dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS). Pada jenjang SMP beliau menempuh pendidikan di Hogere Burger School (HBS) Surabaya. Pada saat itu dia berguru dan tinggal bersama politisi pendiri Sarekat Islam (SI), Haji Oemar Said (H.O.S.) Cokroaminoto. Setelah menyelesaikan pendidikan di HBS, Soekarno melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan teknik sipil di ITB dan mendapatkan gelar Insinyur (Ir). Selama mengenyam pendidikan di Bandung, Soekarno muda tinggal di rumah Haji Sanusi yang juga merupakan anggota Sarekat Islam. Bung Karno pun telah berinteraksi dengan sejumlah tokoh-tokoh perjuangan Indonesia, seperti Ki Hajar Dewantara, dr. Tjipto Mangunkusumo, Dr Douwe Dekker, yang kala itu memimpin National Indische Partij. Pergerakan Soekarno dimulai dengan mendirikan Algemene Studie Club (ASC) di Bandung pada 1926. ASC merupakan cikal bakal didirikannya Partai Nasional Indonesia (PNI) Melalui PNI, Soekarno kemudian menyusun rencana untuk kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Lalu selama penjajahan Jepang, Soekarno memiliki peran penting dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Soekarno aktif dalam organisasi-organisasi bentukan Jepang, seperti Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Soekarno juga merupakan tokoh yang mengusulkan rumusan Pancasila. Bertepatan dengan bulan suci Ramadan, bersama Hatta dia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ir.Soekarno meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada 21 Juni 1970 di usia 69 tahun.

Drs. Mohammad Hatta                                                                                                                    Drs. Mohammad Hatta atau Bung Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Padang dengan nama lahir Mohammad Athar. Ayahnya bernama Muhammad Djamil sedangkan ibunya bernama Siti Saleha. Secara riwayat pendidikan, awalnya Hatta kecil menempuh di sekolah swasta lalu berpindah ke sekolah rakyat. Jenjang SD Hatta dijemput di Europeesche Lagere School lalu berlanjut ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs setara SMP. Di masa pergerakan,ia aktif bergabung di Jong Sumatranen Bond. Pada jenjang perguruan tinggi, Hatta melanjutkan sekolahnya di Belanda di Handels Hogerschool, jurusan ekonomi. Disana ia turut aktif dalam organisasi Indische Vereeniging (IV) serta mengatur majalah Hindia Putera yang kemudian berganti menjadi Indonesia Merdeka. Organisasi Indische Vereeniging kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia (1924). Lalu, tahun 1926 ia menjadi ketua pada organisasi tersebut dan banyak memberikan perubahan. Dalam perjalanan hidupnya, Hatta aktif dalam berbagai lembaga bentukan jepang seperti Putera, BPUPKI dan PPKI.  Melalui sidang PPKI pada 18 Agustus 1945, ia ditetapkan menjadi wakil presiden pertama Republik Indonesia dan terhitung periode kepengurusannya mulai tahun 1945-1956. Mohammad Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah menjalani 11 hari perawatan.

Latar belakang pembacaan teks proklamasi sebagai tanda kemerdekaan Indonesia atas penjajahan, dimulai atas penyerahan Jepang terhadap Sekutu. Dimana sebelumnya Jepang pada tahun 1944 telah mengumumkan bahwa Hindia Timur yakni Indonesia, diperbolehkan untuk merdeka di kemudian hari. Pengumuman tersebut dilakukan karena tentara Jepang sudah semakin terdesak, bahkan Kepulauan Saipan juga berhasil direbut dari Jepang. Sehingga selanjutnya pada tahun 1945, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).Tujuan dari pembentukan dua badan tersebut adalah menarik simpati dari rakyat Indonesia, agar melawan sekutu untuk mau membantu Jepang. Namun saat perang Pasifik terjadi, Hirosima dibom pada tanggal 6 Agustus 1945 dan disusul pengeboman Nagasaki 9 Agustus 1945. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat berangkat ke Dalat dan bertemu Marsekal Terauchi yang menegaskan Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Dua hari setelahnya yaitu hari dimana mereka kembali ke Indonesia, Sutan Syahrir mendesak Soekarno Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tepat 1 hari setelahnya, 15 Agustus 1945. Jepang menyerah tanpa syarat ke Sekutu dan terjadi kekosongan kekuasaan. Sehingga golongan muda juga mendesak Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan paling lambat 16 Agustus 1945. Namun, Soekarno menolak karena ingin meminta pendapat para anggota PPKI. Dini hari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Moh Hatta diculik oleh golongan muda ke Rengasdengklok Karawang dan dipaksa segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia melalui radio. Di malam harinya, Soekarno dan Mohammad Hatta kembali ke Jakarta dan berunding tentang persiapan Proklamasi Kemerdekaan RI di kediaman Laksamana Maeda bersama golongan tua dan muda. Keesokan harinya yaitu 17 Agustus 1945 pukul 10.00, Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta membacakan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56.

sebagai peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia maka negara membangun sebuah monumen Tugu Proklamasi atau yang kerap disebut Tugu Jarum yang kebetulan didirikan bersamaan dengan Tugu Petir dan Monumen Pahlawan Proklamator Sukarno-Hatta di kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Di dekat Monumen Pahlawan Proklamator Sukarno-Hatta, juga terdapat sebuah monumen naskah proklamasi yang terbuat dari marmer hitam. Sejak diresmikannya Tugu Proklamasi maka kerap dijadikan tempat perayaan Hari Kemerdekaan setiap tahunnya. Namun, melalui Sidang Pleno Istimewa Dewan Perancang Nasional (Deparnas) pada 13 Agustus 1960, Presiden Soekarno ingin mendirikan Tugu Proklamasi yang baru. Adapun lokasi Tugu Proklamasi yang baru adalah tempat di mana Soekarno-Hatta berdiri saat membacakan proklamasi. Presiden Soekarno menginginkan Tugu Proklamasi yang baru memiliki tinggi 17 meter dengan lambang petir di atasnya. Tugu Proklamasi yang sudah ada dan Gedung Proklamasi dibongkar pada 15 Agustus 1960. Sebagai ganti Gedung Proklamasi, Presiden Soekarno membangun Gedung Pola yang sekarang disebut dengan Gedung Perintis Kemerdekaan.

Jika saat ini kita sebagai bangsa bisa menikmati indahnya kemerdekaan maka perlu diingat bahwa perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah dan memerlukan pengorbanan besar dari begitu banyak pahlawan bangsa. Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah atau disingkat Jasmerah adalah semboyan yang terkenal yang diucapkan oleh Ir. Soekarno, dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa harus memberikan kontribusi melalui rasa cinta tanah air dan menjaga keutuhan bangsa sehingga tidak terjadi perpecahan.

Kemerdekaan bangsa juga menjadi saat yang tepat untuk mewujudkan kemerdekaan dalam memiliki hunian yang anda impikan sesuai dengan kebutuhan. Karena itu Ray White Property Management hadir sebagai sebuah solusi untuk anda yang ingin memiliki hunian terbaik di wilayah Jakarta. Anda dapat mengunjungi Ray White Property Management di Gedung Lippo Thamrin lantai 5 unit 5-02 Jalan M.H. Thamrin No. 20 Jakarta Pusat atau hubungi kami di (021) 2918 - 5234.

 

Sumber : kompas.com, suara.com

 

Share
Search
Tag